Posts

Showing posts from January, 2016
Operasi yang dilakukan tim gabungan di Poso dalam pengejaran kelompok bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso, mulai meresahkan masyarakat, demikian disampaikan Dedy Askari, ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Sulawesi Tengah. Dedy, dalam wawancara dengan BeritaBenar, Senin menyatakan operasi itu meresahkan banyak pihak, terutama warga yang bekerja sebagai petani di tiga titik. Dedy mengacu pada tiga titik operasi Camar Meleo IV dalam pengepungan MIT yaitu di Poso, Parigi Moutong, dan Sigi. Ketakutan warga bukan hanya kepada kelompok Santoso, tapi juga aparat keamanan sebab bisa saja mereka dituduh pengikut atau pendukung jaringan MIT. Sebaliknya warga khawatir bisa dianggap mata-mata aparat keamanan oleh kelompok Santoso. “Makanya masyarakat di tiga titik operasi menjadi dilema. Jangan sampai karena operasi ini, Poso dan dua titik lainnya menjadi darurat sipil. Ini yang harus diantisipasi,” ujar Dedy. Perburuan diintensifkan Pa

Inilah perjuangan mujahidin Indonesia, mempertahankan Dien dan kehormatan mereka dengan segala kekuatan ytang dimilikinya

Image
ungguh peperangan antara orang beriman melawan orang kafir bersama pengekor mereka akan terus berlanjut sampai hari Kiamat. Baru-baru ini, terjadi penyerangan kepada saudara-saudara kita mujahidin fie sabilillah oleh sekolompok anshor thagut, Densus 88 laknatullohi ‘alaihim. Densus 88 ini dibentuk dan didanai oleh sekutu kafir Australia dan Amerika. Mereka juga mendapatkan pelatihan dari dua Negara kafir tersebut. Mereka mendidik Densus menjadi seperti anjing yang suka menggigit dan berperilaku biadab terhadap manusia. Sepak terjang Densus yang brutal ini, bagi orang yang masih memiliki hati ia itu tidak lain adalah mesin pembunuh. Musuh bagi semua umat islam. Namun, bagi orang munafik, pengekor dan kafir; Densus adalah teman setia mereka. Masyarakat muslim Indonesia sebetulnya sudah muak dengan kelakuan Densus 88 yang keji ini. Sehingga, tuntutan pembubarannya sudah tidak bisa ditunda-tunda lagi. Akan tetapi, pemerintah masih memainkan satu sandiwara yang sebenarnya